ARTICLE
Rubah Dalam Kepercayaan Masyarakat Jepang
By Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA) • November 28, 2022
Share to your friends:
View Original ArticleSource: boredpanda.com
Seperti yang sudah diketahui oleh umum, Jepang terkenal sebagai sebuah negara yang selalu menjaga dan melestarikan kepercayaan serta legenda secara turun-temurun hingga saat ini. Tapi apakah kalian tau, di dalam kepercayaan Buddha dan Shinto, ada beberapa hewan yang dianggap sakral oleh seluruh masyarakat Jepang, dan salah satunya adalah rubah? Yup, kalian tidak salah membaca. Hewan kecil, imut dan pemilik suara yang unik ini juga dianggap sebagai “utusan dewa” sehingga dijadikan simbol pada beberapa kuil di Jepang.
Kenapa bisa begitu? Yuk kita coba telusuri lebih jauh lagi
Hubungan rubah dengan Inari Ōkami (稲荷大神)
Dewi Inari (稲荷大神) merupakan salah satu dari banyaknya dewa-dewi dalam kepercayaan masyarakat Jepang. Dalam bahasa Jepang, Ine (稲) berarti “tanaman padi”, karena itulah dewi Inari dihubungkan dengan kesuburan, hasil panen, padi, kemakmuran, dan kesuksesan duniawi. Dewi Inari juga merupakan salah satu 神「かみ/ God」utama dalam kepercayaan Shinto. Penggambaran dari Inari sendiri sering sekali dalam rupa seorang dewi, namun tak jarang penggambarannya menjadi seorang dewa, atau bahkan dianggap androgynous (maskulin dan feminim dalam waktu bersamaan). Karena masyarakat Jepang sendiri banyak yang menyembah Inari, jadi tak heran jika diperkirakan sudah terdapat sekitar 20 ribu hingga 30 ribu kuil yang didirikan untuk berdoa Inari. Kuil yang memuliakan Inari biasa disebut sebagai kuil Inari (稲荷神社・ Inari jinja).
Lantas apa hubungan antara rubah dengan Inari Ōkami (稲荷大神)?
Konon, dalam kepercayaan masyarakat Jepang disebutkan bahwa nama lain dari Inari adalah Miketsu no Kami. Dalam bahasa Jepang Kuno, rubah disebut ketsu (Sekarang rubah =狐・きつ). Nama Miketsukami (御饌津神) juga bisa ditulis sebagai 三狐神. Karena itulah, selain menjadi perlambangan dari kemakmuran, hasil panen, dan keberuntungan, Inari juga selalu digambarkan sebagai dewi para rubah. Hal ini juga didukung dengan adanya kepercayaan dalam masyarakat Jepang dahulu yang menyatakan bahwa dewi Inari selalu datang dengan beberapa ekor rubah sebagai pendampingnya. Jadi jangan heran jika pada saat kalian mengunjungi salah satu kuil Inari yang ada di Jepang, biasanya kalian akan melihat dua patung rubah raksasa di pintu masuk kuil, sementara jika kalian masuk lebih dalam lagi maka bisa juga melihat hingga ratusan ornamen dan patung rubah di dalam kuil tersebut seperti pada kuil Fushimi Inari Taisha di Kyoto.
Source: Wikipedia.org (Fushimi Inari Taisha)
Karena dianggap sebagai “utusan” atau “pendamping” Inari, rubah juga selalu dijadikan simbol keberuntungan dan kemakmuran. Selain statusnya sebagai utusan dari Inari, ternyata rubah juga melambangkan keberhasilan panen beras karena keberadaannya bisa menjaga lumbung padi dari hama tikus.
Penulis: Jessica Octaviani_2540102941
Referensi:
Share to your friends:
View Original ArticleMore Articles
GALLERY Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA) • April 17, 2022
Rapat HRD, April 2022
ARTICLE Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA) • April 30, 2022
KIMONO & YUKATA
ARTICLE Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA) • January 29, 2022
Kasturi Ternate, Burung dengan Warna Merah Menyala
ARTICLE Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA) • October 31, 2022
Tempat Nongkrong Sastrawan Terdahulu
GALLERY Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA) • July 31, 2022
Dokumentasi PKM 2022 – 2
ARTICLE DKV Creative Advertising • December 17, 2022
“COLOR UP YOUR LIFE” NIU by Patricia Lavina
GALLERY UKM Taekwondo • March 16, 2018
Ujian Kenaikan Tingkat 2017
ARTICLE Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) • September 26, 2022
5 Web Development Tools yang Populer
ARTICLE Marketing & Mass Communication - Faculty of Economic & Communication • May 31, 2022
Resilience di Generasi Serba Mental Illness
ARTICLE BINUS TV • May 17, 2023